Eve bayi perempuan hasil cloning pertama didunia kini berusia 5 tahun,
sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran
kota Bahama.
Era manusia super mungkin bakal segera terwujud. Dunia
tidak akan kekurangan stok manusia-manusia super genius sekelas Albert
Einsten atau atlet handal sekelas Carl Lewis atauaktris sensual Jennifer
Lopez. Manusia-manusia super itu bakalan tetap lestari di muka bumi.
100% sama persis, yang beda hanya generasinya.
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran telah
menghilangkan ketidakniscayaan itu. Melalui teknologi kloning, siapapun
bisa diduplikasi.
Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di
Bahama, yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia dengan
lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu makin mendekatkan pada impian
tersebut. Walaupun ini masih sebuah awal.
Clonaid adalah sebuah
perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997. Mereka
mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui
rekayasa genetika.
Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10
implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Dari 10 implan, lima
gagal. Empat bayi kloning lainnya akan dilahirkan tahun ini, bahkan bayi
kloning kedua akan lahir minggu ini.
Clonaid berencana
mengimplantasi 20 klon manusia Januari ini. Pada saat bersamaan, para
ahli independen akan diundang untuk melihat prosesnya sehingga bisa
menyaksikan bagaimana contoh kloning, pertumbuhan embryo dan
implantansinya.
Soal kekhawatiran banyak pihak tentang
ketidaksempurnaan hasil kloning pada binatang yang dijadikan model pada
kloning manusia, Broisselier menandaskan, kedua prosedur itu tidak bisa
dibandingkan. Masalah yang timbul pada kloning binatang merupakan hasil
dari prosedur khusus yang digunakan ilmuwan untuk mereproduksi binatang.
Jadi bukan pada proses kloningnya.
�Kami orang-orang serius dan
bertanggungjawab karena ini berhubungan dengan masalah kemanusiaan. Kami
memberikan hak dan pilihan pada orang tua untuk memilih anak-anak
sesuai gen mereka. Jika dalam proses kloning, peneliti Clonaid
mendeteksi adanya abnormalitas, janin akan digugurkan,� katanya.
Kelahiran
Eve merupakan sebuah kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima
kelahiran bayi kloning pertama �karya� dokter ahli kesuburan Italia, Dr.
Severino Antinori, awal Januari 2003.
Menurut Antinori
saat ini ada dua wanita lain yang juga sedang mengandung bayi hasil
kloning, dengan usia kandungan 27 dan 28 minggu. Namun ia menolak
bertanggungjawab atas proses pengklonan terhadap kedua wanita tersebut,
walaupun ia bertindak sebagai penasehat.
Antinori adalah ahli
kesuburan yang piawai. Ia telah mendeklarasikan keberhasilannya mengklon
babi dan primata dan berhasil menerobos prosedur fertilitas
konvensional dengan membuat seorang wanita hamil pada usia 62 tahun pada
1994.
Kebanyakan ilmuwan setuju, reproduksi manusia dengan cara
kloning memang memungkinkan. Namun mereka menekankan, eksperimen seperti
itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tingginya resiko kematian
dan gangguan pasca kelahiran.
�Upaya mengkloning manusia adalah
tindakan tidak bertanggungjawab dan menjijikkan serta mengabaikan
banyaknya bukti ilmiah dari 7 spesies mamalia yang sejauh ini sudah
dikloning,� kata Rudolf Jaenisch, ahli kloning dari Massachusetts
Institute of Technology.
Ilmuwan Roslin�s Institute, Ian Wilmut
yang berperan dalam kelahiran Dolly menegaskan, kloning pada manusia
amat mengejutkan karena jumlah kegagalan yang tinggi dan kematian pada
bayi yang baru lahir.
Kloning pada binatang menunjukkan adanya
kelemahan. Dolly, mamalia pertama yang berhasil dikloning terbukti
menderita arthritis pada usianya yang masih muda.
Domba betina
ini dikloning dengan teknik kloning transfer inti sel somatik (sel
tubuh). DNA Dolly berasal dari sel tunggal yang diambil dari sel telur
induknya yang kemudian difusikan dengan sel �mammary� (sel kelenjar
susu). Sel yang telah bergabung berkembang menjadi embryo yang kemudian
ditanamkan pada biri-biri pengganti.
Walau dikatakan berhasil,
prosedur kloning ini tidaklah sempurna. Diperlukan 227 percobaan sebelum
akhirnya tercipta Dolly. Kloning pada manusia lebih rumit dengan resiko
yang besar dan sangat potensial terjadi kesalahan. Para ilmuwan
khawatir, penggunaan teknik ini pada manusia akan �memunculkan�
malformasi.
National Bioethics Advisory Commission mengemukakan,
penggunaan binatang guna memahami proses-proses biologi seperti dalam
kasus Dolly, memberikan harapan besar bagi kemajuan dunia medis di masa
depan. Namun tidak ada pembenaran untuk riset dengan tujuan menghasilkan
anak manusia melalui teknik ini.
Para ilmuwan juga amat risau
dengan risiko medik dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kloning
manusia. Salah satu kekhawatirannya adalah jika seorang bayi di klon,
maka kromosomnya akan cocok dengan usia donor. Misalnya seorang anak
hasil kloning yang berusia 5 tahun akan tampak seperti berumur 10 karena
mendapat kromosom dari donor berusia 5 tahun , dengan disertai risiko
penyakit jantung dan kanker.
Resiko buruk juga mengintai para
wanita yang memutuskan mengandung bayi kloning. Menurut ahli
perkembangan embryo pada mamalia, Prof. Richard Gardner, para wanita
tersebut beresiko terkena satu jenis kanker yang tidak biasa dan unik
pada manusia, yang menyerang rahim, yaitu choriocarcinoma.
Mengacu
pada berbagai resiko ini banyak negara melarang dilakukannya
riset-riset kloning pada manusia. Presiden AS kala itu Bill Clinton
mengeluarkan rekomendasi moratorium atau penghentian riset kloning
manusia selama 5 tahun. Hampir semua agama juga melarang teknologi
kloning pada manusia.
Namun selain memiliki sisi gelap,
penelitian kloning pada manusia sebenarnya memberikan harapan bagi masa
depan dunia kedokteran. Teknik kloning memungkinkan dokter
mengidentifikasi penyebab keguguran spontan, memberikan pemahaman
pertumbuhan cepat sel kanker, penggunaan sel stem untuk meregenerasi
jaringan syaraf, kemajuan dalam penelitian masalah penuaan, genetika dan
pengobatan.
Bertolak dari manfaat dan mudlaratnya teknologi
kloning ini, agamawan, ahli politik, ahli hukum dan pakar kemasyarakatan
perlu segera merumuskan mengenai aturan pemakaian teknologi kloning.
Sebab ditangan ilmuwan �hitam�, kloning bisa menjadi malapetaka.
Seorang
anggota kelompok Raelian, Brigitte Boisselier mengatakan, bukti ilmiah
akan diajukan segera, jika saya tidak mengajukan bukti ilmiah, pasti
Anda mengatakan saya telah mengarang cerita. Jadi satu-satunya cara
adalah kami akang mengundang seorang pakar independen ke tempat orang
tua bayi itu. Di sana ia bisa mengambil contoh sel dari bayi dan ibunya,
untuk kemudian membandingkannya. Jadi, Anda akan mendapatkan bukti.
Raelian
sejauh ini dikenal sebagai sekte agama yang percaya bahwa kehidupan di
luar angkasa telah menciptakan kehidupan di bumi. Kelompok yang mendapat
pengakuan resmi pemerintah negara bagian Quebec, Kanada, sebagai
gerakan agama di tahun 1990-an ini mengklaim memiliki 55 ribu anggota di
berbagai penjuru dunia, termsuk Amerika. Kelompok ini memilki sebuah
taman yang terbuka untuk umum bernama UFOland, dekat Montreal.
KLONING
terhadap manusia (Eve) merupakan sebuah keberhasilan para ilmuwan Barat
dalam memanfaatkan sains yang akhirnya mampu membuat sebuah kemajuan
pesat � yang telah melampaui seluruh ramalan manusia. Betapa tidak, cara
ini dianggap sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas keturunan: lebih
cerdas, kuat, rupawan, ataupun untuk memperbanyak keturunan tanpa
membutuhkan proses perkembangbiakan konvensional.
Revolusi Kloning Manusia ini semakin memantapkan dominasi sains Barat terhadap kehidupan manusia, termasuk kaum Muslim.
Apalagi,
efek berikutnya dari perkembangan revolusi ini yaitu penggunaan dan
pemanfaatannya akan selalu didasarkan pada ideologi tertentu. Bagi kaum
Muslim sendiri, meskipun eksperimen ilmiah dan sains itu bersifat
universal, dalam aspek penggunaannya harus terlebih dulu disesuaikan
dengan pandangan hidup kaum Muslim.
Persoalan yang pertama adalah
terkait dengan kontroversi adanya �intervensi penciptaan� yang
dilakukan manusia terhadap �tugas penciptaan� yang semestinya dilakukan
oleh Tuhan. Dan persoalan yang kedua adalah bagaimana posisi syariat
menghadapi kontroversi pengkloningan ini. Apakah syariat mengharamkan
atau justru sebaliknya menghalalkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar