Jumat, 27 Desember 2013

Hormon manusia

beberapa macam hormon manusia dan fungsinya

hormon  merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar ( kelenjar endokrin ) dan mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup tak terkecuali manusia.
Secara umum , hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasi kan proses-proses fisiologis dalam tubuh kita.
Setidaknya ada 3 fungsi utama dari sistem hormon, yaitu :

  1. mempertahankan keseimbangan tubuh
  2. merespons stress pada tubuh secara tepat
  3. mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Ada banyak jenis hormon yang disekresi kan oleh kelenjar endokrin, dengan beragam funggsi serta peranan masing-masing.
Pelajari tabel di bawah ini.
Tabel berbagai macam hormon pada manusia beserta fungsinya.


No
Nama hormone
Fungsinya
1.
Anti Diuretik Hormone ( ADH )
Meningkatkan absorbsi air dr tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah
2.
Oksitosin
Merangsang kontraksi uterus, pengeluaran air susu
3.
Growth Hormone
( GH )
Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak, menurunkan metabolisme karbohidrat
4.
Prolaktin
Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah kelahiran
5.
Tiroid Stimulating Hormone ( TSH )
Merangsang produksi dan sekresi hormon tiroid
6.
Adenocorticotropic Hormone ( ACTH )
Merangsang sekresi dan produksi hormon steroid dan korteks adrenal
7
Luteinizing hormon ( LH )
Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd wanita )
Merangsang sekresi testosteron, perkembangan jaringan interstisial ( pd pria )
8
Folicel stimulating hormone
Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pd. Wanita )
Merangsang produksi sperma ( pd pria )
9
Melanosit stimulating hormone
Bersama dg ACTH terlibat dalam pembentukan kulit
10
Tiroksin ( T4 ) dan Triidotironin ( T3 )
Meningkatkan laju metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik, mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
11
Kalsitonin
Menurunkan konsentrasi Ca dan fosfat,
12
Hormon paratiroid
Meningkatkan konsentrasi Ca dlm darah, menurunkan kadar fosfat darah, bekerja mempengaruhi tulang, usus, ginjal, dan sel-sel lainnya
13
Adrenalin / epinefrin
Meningkatkan kecepatan denyut jantung, dan tekanan darah, mengatur diameter arteriol, merangsang kontraksi otot polos, meningkatkan konsentrasi gula darah
14
Noradrenalin / norepinefrin
Menyebabkan konstriksi arteriol dan meningkatkan laju metabolisme
15
Glukokortikoid ( kortison dan kortikosteron )
Mempengaruhi proses metabolisme, mengatur konsentrasi gula darah, antiinflamasi, mempengaruhi proses pertumbuhan, menurunkan pengaruh stress dan sekresi ACTH
16
Insulin
Menurunkan gula darah, meningkatkan simpanan glikogen, mempengaruhi otot, hati dan jaringan adiposa
17
Glukagon
Meningkatkan kadar gula darah
18
Estrogen
Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri-ciri kelamin wanita, merangsang perkembangan folikel telur, mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan
19
Progesteron
mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan
20
Human chorionic gonadotrpin ( HCG )
Memelihara kehamilan
21
Testosteron
Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri kelamin pria, serta pembentukan sperma




Karbohidrat

KARBOHIDRAT yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum / selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme. 


Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/ beras,singkung, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll. 

Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n

Polisakarida yaitu jenis karbohidrat yang teridiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida :
1. AMILUM/TEPUNG :
- rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan
- Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang
- Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
- Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
- Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
- Tes Iod : biru
- ikatan C1-4 : lurus
- ikatan C1-6 : titik percabangan

2. GLIKOGEN :
- Simpanan polisakarida binatang
- Glukosan (rantai a)
- Rantai cabang banyak
- Iod tes : merah

3. INULIN :
- pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
- Fruktosan
- Larut air hangat
- Dpt menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
- Tes Iod negatif

4. DEKSTRIN : dari hidrolisis pati

5. SELULOSA : (serat tumbuhan)
- Konstituen utama framework tumbuhan
- tidak larut air
- terdiri dari unit b
- Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada)
- Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
-
6. KHITIN
- polisakarida invertebrata
- (unit N-asetil-D-glukosamin b1-4)

7. GLIKOSAMINOGLIKAN
- karbohidrat kompleks
- (+asam uronat, amina)
- penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
- Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat

8. GLIKOPROTEIN
- Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
- terdapat di membran sel
- Protein + karbohidrat 

Klasifikasi Karbohidrat:
1. Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda : 
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7). 
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa 
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa 
Heptosa : Sedoheptulosa

2. Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa ; 2 glukosa (C1-1)
Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)

3. Oligosakarida :senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida
dihidrolisis : gabungan dari 3 – 6 monosakarida misalnya maltotriosa

4. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul  monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. 

Macam-macam polisakarida : 
1. AMILUM/TEPUNG 
rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan  Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang 
  • Amilopektin (80 – 85%) : bercabang 
  • Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa, 
  • Simpanan karbohidrat pada tumbuhan, 
  • Tes Iod : biru 
  • ikatan C1-4 : lurus 
  • ikatan C1-6 : titik percabangan 
2. GLIKOGEN   
  • Simpanan polisakarida binatang 
  • Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak 
  • Iod tes : merah 
3. INULIN   
  • pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu, 
  • Fruktosan 
  • Larut air hangat 
  • Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli. 
  • Tes Iod negatif 
4. DEKSTRIN  dari hidrolisis pati 

5. SELULOSA   (serat tumbuhan) 
  • Konstituen utama framework tumbuhan 
  • tidak larut air - terdiri dari unit b 
  • Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat. 
6. KHITIN 
  • polisakarida invertebrata 
7. GLIKOSAMINOGLIKAN 
  • karbohidrat kompleks 
  • merupakan (+asam uronat, amina) 
  • penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen 
  • Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat 
8. GLIKOPROTEIN 
  • Terdapat di cairan tubuh dan jaringan 
  • terdapat di membran sel 
  • merupakan Protein + karbohidrat  
Gula menunjukkan berbagai isomer
STEREOISOMER : senyawa dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya
  • - Isomer D,L
  • - Cincin piranosa, furanosa
  • - Anomer a, b
  • - epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
  • - Isomer aldosa, ketosa
Berikut Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme karbohidrat
1. GLIKOLISIS yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob) menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP). 
2.  GLIKOGENESIS yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan: kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.
3.  GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan dari GLIKOGENESIS. 
4.  JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
5.  GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam amino glukogenik) menjadi glukosa.
6.  TRIOSA FOSFAT yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)
7.  PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk sintesis asam amino --> Asetil-KoA --> untuk sintesis asam lemak &kolesterol --> steroid.

Perkembangan mikrosporangium dan mikrospora pada Angiospremae..



Perkembangan mikrosporangium dan mikrospora pada Angiospremae..

Pada penampang melintang antera yang masih sangat muda tampak berbentuk persegi atau rectangular, tersusun atas sel-sel parenkimatis yang homogen dan dikelililingi oleh epidermis. Di tiap lobus antera, beberapa sel hypodermal (di bawah epodermis) menjadi menonjol dibandingkan sel-sel yang lain karena ukurannya lebih besar,memanjang ke arah radial dan inti selnya sangat jelas. Sel-sel tersenut disebut sel-sel arkesporium.
Sel-sel arkesporial membelah secara periklinal membentuk lapisan parietal primer ke arah luar dan lapisan sporogen primer ke arah dalam. Sel-sel parietal primer membelah dengan dinding periklinal dan antiklinal menghasilkan beberapa lapisan sel, biasanya 2 sampai 5 lapisan sel yang menyusun dinding kepala sari. Sel-sel sporogen primer mungkin langsung berfungsi sebagai sel-sel induk mikrospora atau mengalami pembelahan-pembelahan lebih dulu agar dihasilkan sel-sel yang jumlahnya lebih banyak. Sangat jarang sel arkhesporial langsung berfungsi sebagai sel induk mikrospora. Contoh tumbuhan yang arkhesporialnya langsung berfungsi sebagai sel induk mikrospora adalah Cananga dan beberapa anggota Annonaceae.


Sel-sel sporogen primer berkembang menjadi sel-sel induk mikrospora. Pada berbagai tumbuhan sel-sel sporogen mengalami sedikit pembelahan sebelum berfungsi sebagai sel-sel induk mikrospora. Jarang terjadi bahwa tanpa pembelahan sel-sel sporogen berfungsi langsung sebagia sel-sel induk mikrospora. Sel sporogen langsung berfungsi sebagai sel induk mirospora antara lain sitemukan pada Alangium, Sansiviera, Knautia, serta beberapa jenis anggota Malvaceae dan Cucurbitacecea. Pada jenis-jenis tumbuhanan tersebut terdapat satu lapisan sel-sel induk mikrospora di dalam tiap sudut kepala sarinya.
Pada umumnya terdapat empat kelompok sel-sel sporogen pada tiap kepala sari. Pada sejumlah tumbuhan, pada saat antera masak (sebelum pecah atau membuka) batas antara kedua kantung sari pada tiap belahan rusak sehingga natera tetrasorangiat hanya memperlihatkan dua ruang. Pada beberapa jenis tumbuhan terdapat kurang dari empat kelompok sel-sel sporogen. Misalnya pada suku Malvaceae terdapat kepala sari yang mempunyai dua mikrosporangia (bisporangiat) sehingga hanya ada dua kelompok sel sporogen. Kedua mikrosporangis tersebut dapt berfusi membentuk ruang yang tunggal.
Pembelahan sel-sel induk mikrospora dapat suksesif atau simulan. Pada tipe suksesif sekat terbentuk segera setelah pembelahan pertama pada meiosis dan sekat kedua terbentuk segera setelah pembelahan yang kedua. Zea mays menghasilkan tetrad mikrospora yang mempunyai susunan isobilateral. Pada tipe simultan tidak terjadi pembentukan dinding setelah pembelahan pertama dan sel induk terbagi menjadi empat setelah selesai pembelahan meiosis kedua, contoh tipe simultan dijumpai pada Nicotiana tabacum dan tetrad mikrospora yang dihasilkan mempunyai susunan tetrahedral. Perbedaan yang lain antara kedua tipe tersebut adalah secara sentrifugal ke dua arah, membagi sel menjadi dua yang sama besarnya. Pada tipe simultan sekat terbentuk dari tepi, berkembang secara sentripetal dan bertemu di tengah, mebagi sel induk mikrospora menjadi empat.
Tetrad mikrosporangia biasanya tersusun tetrahidris atau isobilateral. Jarang ditemukan susunan tetrad mikrospora yang dekusatus, bentuk T, atau linear. Kadang-kadang dijumpai hasil pembelahan sel induk mikrospora kurang lebih dari empat mikrospora. Jika da inti yang mengalami stadium istirahat setelah pembelahan pertama, atau pembentukan dinding yang tidak teratur yang menghasilkan spora berinti dua dan dua mikrosporangia berinti satu, atau pembelahan hanya terjadi satu kali pada sel induk mikrospora maka dihasilkan kurang dari empat mikrospora.
Umumnya mikrospora segera memisahkan diri satu sama lain setelah stadium tetrad.Tetapi pada beberapa jenis tumbuhan mikrospora tetap berkumpul dalam tetrad dalam waktu yang lam dan mebentuk serbuk sari majemuk. Pada kebanyakan anggota suku Asclepiadaceae dan Orchidaceae semua mikrospora dalam satu sporangium tetap bersatu membentuk polinium. Pada mimisaceae pada setiap sporangium dijumpai sejumlah kumpulan mikrospora masula, biasanya tiap masula terdiri atas 8-64 butir serbuk sari.
 

sistem reproduksi pada tumbuhan


Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi reproduksi aseksual (vegetatif) dan reproduksi seksual (generatif).

1.  Reproduksi Aseksual/Vegetatif
Reproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri) tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial).

a.Reproduksi Vegetatif Alami

Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami.
Rhizoma
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain.
Stolon
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica).
Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa).
Tunas
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan kelapa.
Umbi Batang
Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan kentang.
Daun
Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu, daun berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama bagian pinggirnya terdapat jaringan meristem yang dapat tumbuh membentuk tunas dan akar (individu baru). Contohnya cocor bebek.
b.Reproduksi Vegetatif Buatan
Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah
Mencangkok
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah. Cara mencangkok adalah dengan cara membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).
Menempel (Okulasi)
Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat, tahan penyakit, tapi bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini dapat ditenpelkan pada tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar (Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll.
Menyambung
Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili. Dalam menyambung kita memindahkan ujung ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara keseluruhan (tanaman atas) kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan tersebut diikat dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan.
Menyetek
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan dengan setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek umbi.
Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan setek memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang dihasilkan sama dengan induknya., bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya sedikit (tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukanbanyak biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll.
Merunduk
Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Sementara itu, ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah. Bagian tanaman yang dirundukkan (ditimbun) terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar dan tunas. Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll.
Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan.
Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti laboratorium khusus kultur jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC. Sementara itu, pelaku terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja.
Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan induknya. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel.
2.Reproduksi Seksual/Generatif
Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji , baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup).
1.Alat Reproduksi Tumbuhan
Alat reproduksi pada kebanyakan tumbuhan berbiji adalah bunga. Bunga umumnya terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Kelopak dan mahkota merupakan perhiasan bunga, sedangkan benang sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. Bunga yang memiliki keempat bagian bunga tersebut disebut bunga lengkap.
Benang sari/stamen merupakan alat kelamin jantan. Benang sari terdiri atas kepala sari (antena) dan tangkai sari (filamen). Benang sari menghasilkan gamet jantan (serbuk sari;polen). Gamet jantan terletak di dalam kantong sari yang merupakan bagian dari kepala sari.
Putik/pistil merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri atas 3 bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovula). Dalam bakal buah terdapatbakal biji yang di dalamnya mengandung gamet betina(sel telur; ovum).
2.Penyerbukan
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji.
Macam-macam penyerbukan
Macam penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dan faktor yang membantu proses penyerbukan.
1.Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari

Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
Otogami/penyerbukan sendiri

Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Misalnya:
- Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu daripada putik. Misalnya pada seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea mays (jagung).
- Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari. Misalnya pada bunga Brassica sp. (kol), bunga Theobroma cacao (cokelat), dan bunga Persea Americana (avokad).
Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.
Kleistogami
Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar. Contohnya kacang tanah.
Geitonogami/penyerbukan tetangga
Geitonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain , tetapi masih dalam satu individu.

• Alogami/penyerbukan silang

Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain , namun masih dalam satu jenis.

• Bastar/hibridogami

Bastar merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga tumbuhan beda jenis.
2. Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu

Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Anemogami

Anemogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan angin.
Ciri-cirinya, yaitu:
• Serbuk sari banyak, ringan, kecil, kering, dan permukaannya halus.
• Kepala sari mudah bergoyang.
• Tidak mempunyai perhiasan/mahkota bunga (jika ada berukuran kecil).
• Kepala putik besar.
• Letak serbuk sari bergantungan/bertangkai panjang.
• Bunga tidak berbau.
• Tidak mempunyai kelenjar madu.
• Putik melekat di tengah, berbentuk spiral sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari.
• Bunga tidak berwarna cerah dan biasanya hijau.
Contohnya Gramineae (rumput), Oryza sativa (padi), Saccharum officinarum (tebu),dan Imperata Cylindrica (alang-alang).

• Hidrogami

Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan air. Jenis penyerbukan ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air. Misalnya hidrila (Hydrilla verticilata).
• Zodiogami
Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan hewan.
Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga berpindah ke bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang sama, serbuk sari akan tertinggal di kepala putik tersebut sehingga terjadi penyerbukan.
Ciri-cirinya:
- Bunga berbau khas.
- Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok.
- Mempunyai kelenjar madu.
- Benang sari di dalam bunga.
- Kepala sari bersatu di bagian dasar atau belakangnya.
- Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung, berat, lengket.
- Putik lengket dan kecil.
- Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
Biasanya bunga mengandung madu dan air, serta mengandung unsur warna merah karena burung peka terhadap warna ini.
- Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Biasanya bunga mekar pada malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak tersembunyi.
- Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput.
3. Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2 macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. Pembuahan tunggal adalah pembuahan yang hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa terjadi pada gimnosperma. Pembuahan ganda adalah pembuahan yang menyebabkan terjadinya dua kali peleburan inti sperma. Pertama , peleburan antara inti sperma I dengan sel telur membentuk lembaga. Kedua, peleburan antara inti sperma II dengan kantong lembaga sekunder yang akan berkembang menjadi endosperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi pada angiosperma.

sistem reproduksi pada manusia


SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
A.    Organ Reproduksi
        Pada manusia, reproduksi berlangsung secara seksual. Alat reproduksinya berupa alat kelamin pada laki-laki dan wanita.
    1)    ALAT KELAMIN LAKI-LAKI


Alat kelamin laki laki berfungsi untuk menghasilkan gamet jantan, yaitu sperma. Alat kelamin laki laki dibedakan menjadi 2, yaitu alat kelamin luar dan alat kelamin jantan.
a.      Alat kelamin luar
Alat kelamin luar berupa Penis yang fungsinya sebagai alat Kopulasi ( Persetubuhan )
b.     Alat kelamin Dalam
Alat kelamin dalam terdiri dari :
1.    TESTIS
      
Testis terdapat pada skrotum ( zakar ), berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang. Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan ( spermatozoa ) dan hormon kelamin ( testoteron ).
      Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (Spermatogonium) yang diploid. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intersisial yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel yang berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa. Sel ini disebut sel sertoli.
2.   SALURAN  REPRODUKSI
      
Saluran reproduksi terdiri dari duktus epididirmis,yaitu tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sperma sementara. Selain itu, juga terdapat vasa deferensia yang merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikal seminalis (kantongsperma). Arah vasa deferensia ini keatas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir padakelenjar prostat. Dibelakang kantong kemih, saluran ini bersatu membentukduktus ejakulatorius pendek yang berakhir diuretra. Uretra dan duktus ejakulatorius sama-sama berakhir diujung penis.
3.   KELENJAR KELAMIN
      Saluran kelamin dilengkapi 3 kelenjar yang dapat mengeluarkan sekret atau semen. Kelenjar-kelenjar ini antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu tentang kelenjar tersebut  :
©     VESIKULA SEMINALIS
      Vesikula seminalis berjumlah berjumlah sepasang dan terletak diatas dan bawah kantong kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis bewarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam amino dan fruktosa. Selain itu, vesikula seminalis juga mengeksresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.
©     KELENJAR PROSTAT
      Kelenjar prostat berukuran lebih besar dibanding dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin diuretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara keuretra lewat beberapa saluran kecil.
©     KELENJAR BULBOURETRAL (COWPER)
      Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang dan terletak  disepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental  dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.
    2)   ALAT KELAMIN WANITA
          
Alat kelamin wanita dibedakan menjadi 2, yaitu alat kelamin luar dan alat kelamin dalam :


a.     Alat kelamin luar
          Alat kelamin luar terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1.       LABIA MAYOR  ( bibir luar vagina yang tebal ), bagian ini berisikan lemak.
2.      MONS VENERIS, adalah pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit.
3.     LABIA MINOR (bibir kecil), yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, bagian ini tidak dilapisi lemak.
4.     KLITORIS, adalah tonjolan kecil yang disebut juga kelentit.
5.      ORIFICUM URETHRAE  ( muara saluran kencing ), letaknya tepat dibawah klitoris.
6.     HIMEN ( saluran darah ), bagian ini berlokasi dibawah saluran kencing yang mengelilingi lubang vagina.
b.     Alat kelamin dalam
          Alat kelamindalam terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1.       Indung telur ( Ovarium )
          Ovarium berjumlah sepasang dan terletak dirongga perut, yaitu didaerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel . tiap folikel megandung satu sel telur yang diselubungi oleg satu atau lebih lapisansel-sel folikel. Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangbiakkan sel telur.
2.      Oviduk ( Tuba Fallopi )
          Oviduk berjumlah sepasang. Saluran oviduk menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-jumbai. Fimbriae berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbriae, kemudian diangkat oleg bagian oviduk yang menyempit dengan gerak peristaltik dinding tuba menuju rahim. 
3.     Uterus (Rahim)
          Pada manusia, rahim hanya satu ruang dan berotot serta tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, ukuran rahim panjangnya biasanya7 cm dan lebarnya 4-5 cm. Rahimbawah mengecildan dinamakan leher rahim ( serviks uteri ), sedangkan bagian yang besar disebut badan rahim ( korpus uteri ). Rahim tersusun atas 3 lapisan, yaitu :
©     Perimetrium
©     Miometrium
©     Endometrium
              Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan yang akan mengelupas setiap bulannya bila tidak ada zigot (sel telur yang telah dibuahi ) yang ditanamkan .
Uterus atau rahim merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
4.     Vagina
          Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur kearah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar bartholin.
B.   Mekanisme pembentukan gamet
Gamet jantan dibentuk didalam tersti pada skrotum, sedangkan gamet betina dibentuk didalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis , sedangkan pembentukan gamet betina disebut oogenesis.
1.       MEKANISME SPERMATOGENESIS
        Spermatogenesis terjadi setelah orang laki-laki mengalami masa puber. Spermatogenesis kemudian akan terjaid secara teratur dan terus-menerus seumur hidup laki-laki.
Didalam testis, spermatogenesis terjadi didalam tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus telah tersedia calon sperma yang brjumlah ribuan. Setiap spermatogenesis melakukan pembelahan mitosis membentuk SPERMATOSIS primer. Spermatosis primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosis sekunder. Tiap spermatosis sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang berifat haploid. 
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma yang telah matang dan akan menuju epididimis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
        Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebutakrosom. Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi,  seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.
2.      MEKANISME OOGENESIS
        Oogenesis terjadi di ovarium. Diovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, oosit primer melakukan pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini terjadi dibawah pengaruh FSH ( Follicle Stimulating Hormone ).
Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Oosit yang terus berkembang, lama-kelamaan akan dipisahkan dari folikel-folikel disekelilingnya oleh Zona Pelusida. Dibawah pengaruh FSH, folikel-folikel ini akan membelah berkali-kali dan membentuk folikel graaf (folikel yang telah masak), diantaranya mempunyai rongga. Kemudian, sel-sel folikel ini memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk mensekresikan LH (Luteinizing Hormone). LH berfungsi mendorong terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur).
        Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan, maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid (haploid) dan badan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Jadi, dalam oogenesis ini dihasilkan oleh oosit sekunder yang akan dibuahioleh sperma. Setelah pembuahan, oosit sekunder akan membelah lagi secara meiosis sehingga dihasilhan ovum.
        Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan sel telur saja selama waktu tertentu. Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primata, siklus reproduksinya disebutsiklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut siklus estris. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga 1 bulan, oleh karena itu sering disebut mens.
Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan pristiwa yang peling menonjol dari suklus reproduksimamalia selain manusia dan primata. Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus estrus.
        Perbedaan siklus estrus dan menstruasi ini adalah : pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka endometerium akan dikeluarkan bersama darah. Sedangkan pada siklus estrus tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap oleh uterus. Siklus menstruasi wanita umumnya 28 hari sekali, sedangkan siklus estrus pada tikus hanya 5 hari sekali, beruang dan anjing hanya  tahun sekali, dan gajah beberapa kali dalam setahun.
Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi sehingga lendir pada serviks tipis. Keadaan itu melancarkan sperma untuk beregrak dari vagina ke uterus. Setelah ovulasi, kandunganprogesteron meningkat, dan lendir serviks menebal dan lengket. Lendir itu akan menghalangi jalan masuk sperma keuterus.
C.    Siklus Menstruasi
        Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari 3 fase, yaitu fase menstruasi, fase proliferasi dan fase sekresi.
1.       FASE MENSTRUASI
        Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Karena hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus san sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilangnya progesteron dan estrogen, FSH aktif diproduksi lagi dan siklus dimulai kembali.
2.      FASE PROLIFERASI
        Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen, maka disebut juga “fase estrogen”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus. Setiap bulan setelah haid,hipofisis anterior mensekresikan FSH (Follice Stimulating Hormone). Hormon ini berpengaruh pada proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estrogen berfungsi untuk membangun endometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer. Adanya estrogen akan  menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum terlepas dan terlempar keluar yang disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
3.     FASE SEKRESI
        Fase initerjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus.folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum  yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadikorpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron. Selama fase sekresi, endometrium terus menebal. Arteri-arteri membesar dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi olehhormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.